Samarinda Menuju Kota Zero Waste, Banyumas Dijadikan Percontohan
Samarinda berupaya menjadi kota bebas sampah alias zero waste. Dengan mencontoh Kota Banyumas, Ibu Kota Kaltim akan memiliki mesin pengelolaan sampah. Pemerintah Kota Samarinda terus melanjutkan rencana menuju kota bebas sampah alias zero waste. Yang ditargetkan akan terealisasi pada 2030. Alias ‘Samarinda Zero Waste 2030’. Karena masalah sampah masih jadi momok besar di Samarinda. Contohnya saja over-nya tumpukan sampah di TPA Bukit Pinang alias Gunung Sampah. Jumlahnya mencapai 10 hektare sampah dan belum tertangani sampai TPA tersebut ditutup. Belum lagi tumpukan sampah yang tidak pernah habis di setiap TPS di Samarinda. Bahkan secara keseluruhan, dalam setahun jumlah timbunan sampah yang dihasilkan warga Samarinda bisa mencapai 214.347,89 ton atau 587,25 ton per hari.

Dengan jumlah penduduk 838 jiwa (bisa lebih dari ini karena banyak mahasiswa dan pekerja perantau). Dan berpotensi akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Sehingga masalah sampah seperti tidak ada habisnya.

Belakangan Pemkot Samarinda melakukan studi tiru untuk merealisasikan program Samarinda Zero Waste 2030. Kota Banyumas akan menjadi satu percontohan. Karena dianggap bagus dalam pengelolaan sampah. Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku memiliki beberapa opsi yang dijadikan contoh. Namun Kota Banyumas jadi opsi utama yang dipertimbangkan. “Mudah-mudahan satu bulan ini kita bisa memutuskan,” jelasnya pada Rabu, 25 Oktober 2023. Wujudkan Zero Waste dengan ‘Mesin’ Sampah Sistemnya, nanti Samarinda akan membeli mesin. Pengelolaannya akan disebar ke beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Samarinda.

TPST itu berbeda dengan TPS biasa karena selain sebagai tempat pembuangan, juga akan difungsikan sebagai pengelolaan sampah.

Estimasi sementara untuk biaya mesin sekitar Rp19 miliar. Untuk beberapa mesin berkapasitas 600 ton sampah. Seperti yang digunakan di Banyumas. “Angka itu di luar bangunan . Karena kalau bangunan OPD terkait yang membangun. Tapi ini masih angka sementara, nanti ketemu lagi sekali,” tambahnya. Andi Harun mengaku mesin itu nantinya akan mengelola baik sampah plastik maupun sampah organik. Hasilnya bisa menjadi berbagai produk bermanfaat. Seperti paving block. “Intinya terjadi pengurangan dan penguraian sampah,” pungkasnya.

Selain Itu Mantan Bupati Bayumas pada Selasa (24/10/2023) siang, mantan Bupati Banyumas dua periode ini untuk pertama kalinya mengunjungi gedung Balai Kota bertemu Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun.Achmad Husein ini untuk berbagi pengalaman dalam memilah sampah dengan menggunakan tekhnologi mesin sehingga bisa diolah menghasilkan paving, atap, bata, pupuk kompos serta biji plastik yang memiliki nilai ekonomi.

Maklum dikepemimpinan Achmad Husein, Kabupaten Banyumas pernah menorehkan prestasi gemilang dengan dinobatkannya sebagai pengelolaan sampah terbaik di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara.

Wali Kota Andi Harun siang itu mengapresiasikan kolaborasi pengelolaan sampah yang ditawarkan Achmad Husein ke Pemkot Samarinda.

“Kalau menurut saya inovasi yang ditawarkan pak Achmad Husein ini tidak perlu lagi kita modifikasi, cukup amati, tiru plek. Karena Banyumas pernah dapat penghargaan dalam inovasi ini jadi nggak usah diragukan lagi, langsung kita tiru saja,”aku Wali Kota didampingi Sekdakot Hero Mardanus siang itu.

Andi Harun mengatakan kehadiran mantan Bupati Banyumas ini ke Balai Kota, selain ketertarikannya untuk mengadopsi metode pengelolaan sampah yang sama, selain itu ia juga menginginkan ada gambaran terkait nilai investasi yang harus disiapkan pemerintah untuk memuluskan program pengelolaan sampah di kota tepian.

Oleh itu sambung dia, agar niatan tadi bisa berjalan tahun 2024 mendatang, Andi Harun berharap Achmad Husein bersama tim bisa kembali menyiapkan proposal terkait skema pengelolaan sampah baik dari segi nilai investasi yang disiapkan, output yang di hasilkan hingga luasan bangunan yang diperlukan untuk proses produksi nantinya.

“Sambil pak Sekda pilih dan tentukan 4 atau 5 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di 10 Kecamatan untuk kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah sambil dibantu teman- teman dari DLH untuk dihitung nilai bangunannga agar bisa kita masukan di anggaran APBD murni 2024,”pesannya.

Nantinya pabrik pengelolaan sampah bahan bakar jumputan padat (BBJP) yang akan dibangun, pinta Wali Kota memakai sistem mengolah sampah organiknya dengan metode maggot agar dapat mendegradasi sampah lebih cepat dan output yang dihasilkan juga bisa untuk kompos organik. (St/bdr)(ens/dra), (CHA/KMF-SMR)

Selamat datang di Website Resmi Kelurahan Bandara
DENGAN PELAYANAN PRIMA IKUT MEMAJUKAN SAMARINDA DAN MEMBANGUN KALTIM
http://www.youtube.com/@kelurahanbandarakotasamarinda , share , like dan subscribe